Ethylene glycol dan Diethylene glycol merupakan bahan kimia yang memiliki efek toksik jika dikonsumsi melebihi batas aman. Keracunan bahan kimia tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga gagal ginjal akut. Kasus keracunan Diethylene glycol pertama kali dilaporkan lebih dari 80 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1937 (insiden keracunan sulfanilamide elixir)1 dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 100 orang di Amerika Serikat.
Baru-baru ini banyak berita mengabarkan mengenai keterkaitan kematian hampir 70 anak di Gambia dengan keracunan dietilen glikol dan etilen glikol dalam sirup obat batuk anak. Di Indonesia sendiri hingga 31 Oktober 2022 jumlah kasus (gagal ginjal akut) sebanyak 304 kasus, 46 kasus dirawat, 159 kasus meninggal dunia, dan 99 orang sembuh.
Komisi Eropa (EC) menyatakan bahwa “hingga 0,1% DEG dari ketidakmurnian dalam bahan seperti gliserin dan polietilen glikol dalam produk kosmetik jadi dapat dianggap aman”2. US Pharmacopeia (USP) mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memasukkan EG dan DEG sebagai pemalsuan dalam monografi propilen glikol pada tahun 2010 (sampai saat ini merupakan satu-satunya pengotor yang diketahui dimasukkan kedalam monografi farmakope)3. Kedua senyawa tersebut dibatasi hingga ≤0,1 persen atau 1.000 ppm dianggap sebagai dosis yang pada dasarnya aman2.
Diethylene glycol (DEG) adalah cairan bening, tidak berwarna, praktis tidak berbau, kental, higroskopis dengan rasa manis.
Terdapat beberapa metode analisis yang tersedia untuk penentuan DEG dan EG, meliputi:
- Kromatografi gas
- Kromatografi lapis tipis
- kromatografi ion
- LCMSMS ESI
- FTIR
Berikut adalah salah satu metode pengujian untuk analisis Ethylene glycol, Diethylene glycol dan Triethylene glycol dalam senyawa teretoksilasi menurut USP42-NF37_69, dimana metode ini digunakan untuk menentukan konsentrasi dari EG, DEG dan TEG didalam produk teretoksilasi.
Prosedur ini dapat digunakan untuk senyawa-senyawa sebagai berikut:
1. Polyethylene glycol 200
2. Polyethylene glycol 300 3. Polyethylene glycol 400 4. Polyethylene glycol 600 5. Polyethylene glycol 1000 6. Polysorbate 20 7. Polysorbate 40 8. Polysorbate 60 9. Polysorbate 80
|
10. Polyethylene glycol monomethyl ether 350
11. Polyethylene glycol monomethyl ether 550 12. Polyoxyl 35 castor oil 13. Polyoxyl 15 hydroxystearate 14. Polyoxyl 20 cetostearyl ether 15. Polyoxyl 8 stearate 16. Octoxynol 9 17. Nonoxynol 9 |
Pelarut : Aseton
Larutan Standard : 25 μg/mL USP Ethylene glycol RS, 40 μg/mL USP Diethylene glycol RS, 40 μg/mL USP Triethylene glycol RS, dan 40 μg/mL USP Butane-1,3-diol RS (internal standard) yang dilarutkan dalam pelarut aseton
Larutan Sample : 40 mg/mL campuran EG-DEG-TEG dan 40 μg/mL USP Butane-1,3-diol RS (internal standard) yang dilarutkan dalam pelarut aseton
Chromatographic system
Detector: Flame ionization
Column: 0.53-mm × 30-m capillary column bonded with a 1.0-μm layer of phase G3
Volume Injeksi: 1.0 μL
Split ratio: 2:1
Suhu/Temperatur:
Detektor: 290°C
Injektor: 270°C
Oven:
Young In Chromass merupakan salah satu merek kromatografi gas dari Korea Selatan yang sudah mulai memproduksi peralatan kromatografi gas sejak tahun 1991. Produk kromatografi gas terbaru dari Young In Chromass adalah Chrozen GC yang mulai diluncurkan pada tahun 2020 untuk memperkuat lini produk kromatografi gas dari Young In Chromass. Chrozen sendiri merupakan singkatan dari Chromatograph of Zenith yang artinya “puncak kromatografi”.
Beberapa fitur dari Chrozen GC adalah dapat dikonfigurasikan 3 injektor, 3 detektor (selain detektor spektroskopi massa), waktu pendinginan yang cepat (450℃ ke 50℃ dalam waktu < 3.8 menit), keterulangan waktu retensi yang sangat baik (SD <0.0008 min), keterulangan luas area yang sangat baik (RSD < 0.5%), pilihan detektor yang sangat banyak (FID, TCD, μTCD, μECD, NPD, PDD, FPD, PFPD, PID, MS dan VUV) serta fitur-fitur lainnya yang dapat membantu pengguna dalam melaksanakan tugas analisis rutin dan riset di laboratorium.
PT. Alphasains Dinamika merupakan distributor peralatan laboratorium yang memiliki keagenan beberapa brand dari berbagai negara didunia, baik Asia, Amerika maupun Eropa. Beberapa brand diantaranya adalah Thermo Scientific (US), Young In Chromass (Korea Selatan), OSS (US), DeltaPix (Denmark), dan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk kami, silahkan kunjungi www.alphasains.com atau email ke sales@alphasains.com.
Referensi:
- Wax PM. Elixirs, diluents, and the passage of the 1938 Federal Food, Drug and Cosmetic Act. Ann Intern Med. 122(6); 1995: 456-461.
- USP-NF Propylene Glycol Monograph: USP43-NF38, 2010, 3753.
- Scientific Committee on Consumer Products. SCCP OPINION ON Diethylene glycol. 24 June 2008